Syukur atas ilmu,

Alhamdulillah. Hari ini, saya dapat kiriman kaos yang sangat bagus dari Dr. Adi Setiabudi Bawono, S.T., M.T., namun, ceritanya begini.

Beberapa hari lalu saya dapat pesan dari sahabat saya waktu ambil master di UGM, yaitu mas Nofian. Beliau tiba-tiba menanyakan alamat saya, Bang Billy, dan Mas Doni, dan ternyata seluruh kawan yang saya sebut di atas memiliki pertalian yang sama, yaitu pernah meneliti dan menulis thesis bidang kebencanaan. Mas Nofian bilang jika Dr. Adi, kawan sepermainannya waktu kecil ingin mengucap terima kasih.

Wow. Saya baru pertama kali mengalami hal yang mengesankan begini sepanjang hidup. Saya membayangkan, betapa Dr. Adi ini, doktor muda dari UGM ini, adalah sosok yang begitu menghargai pertalian ilmu. Dari sini akhirnya saya memperoleh pemahaman dan pelajaran baru tentang hakikat ilmu. Meskipun barangkali sekecil biji dzarrah, ilmu yang kita timang pada hari ini pada saatnya akan bergerak, berputar, atau bahkan berlari menemui takdirnya. Entah dengan cara apa atau bagaimana.

Yang jelas, saya tak pernah bertemu dengan Dr. Adi, dan semoga suatu saat dapat bertemu, karena beliau telah memberi pemahaman baru tentang bagaimana memaknai pertalian ilmu diantara para pencarinya.

Pada akhirnya, semoga ilmu yang telah beliau rampungkan bermanfaat besar dan menjadi jariyah mengalir tanpa henti.

Rabbi zidni Ilman nafian, warzuqni fahman.

Bangil, 28 Maret 2024, pertengahan Ramadhan.

SEUMPAMA MALAM INI BERTEMU NABI

Seumpama hari ini kamu bertemu Nabi,
Hal apa yang akan kamu ceritakan, dan kamu bertanya untuk menjawab keraguan?

Semisal setelah itu kamu ditanya Nabi,
Hal berarti apa yang telah kamu lakukan, maka jawaban apa yang dapat kau berikan tanpa kebimbangan?

Semisal setelah itu kamu terdiam rapuh dan beliau bertanya, jadi nilai apa yang hari ini benar-benar kamu perjuangankan?

Maka, Tuhan ya Rabb,
Aku lebih letih dari debu terinjak alas kaki,
Mungkin jika malam ini aku bertemu Nabi, aku akan berlutut tertunduk, mencium tangan sambil tak henti-henti meminta maaf,
Atas ketidakmampuan menjaga bara api kecilku yang pontang-panting disikat badai.

Tapi, yang kuragu apakah aku masih pantas melakukan itu, dan ataukah Nabi mulia tak marah mendengar alasanku?

Astaghfirullah.

Ditulis, malam maulid 12 Rabiul Awwal
27 September 2023 19.11